intronesia.id, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan pencapaian menggembirakan ini pada Kamis (3/7) saat peluncuran rute baru Transjabodetabek Bekasi-Dukuh Atas. Berdasarkan data terbaru dari TomTom Traffic Index, Jakarta yang dulunya bertengger di puncak daftar kota termacet, kini harus "rela" turun ke posisi kelima.
Pergeseran peringkat ini cukup dramatis. Bandung kini menempati posisi teratas sebagai kota termacet di Indonesia, disusul Medan di urutan kedua, Palembang ketiga, dan Surabaya keempat. Jakarta yang dulunya "juara" kemacetan, kini berada di urutan kelima.
"Yang menggembirakan lagi, selama ini Jakarta selalu masuk 10 besar dunia untuk kemacetan. Sekarang posisinya jauh di luar itu," ungkap Pramono dengan penuh kebanggaan.
Pencapaian ini bukanlah kebetulan. Pramono meyakini bahwa penurunan tingkat kemacetan ini merupakan hasil nyata dari perbaikan sistem transportasi yang terus dilakukan pemerintah DKI Jakarta. Berbagai inovasi transportasi publik, mulai dari pengembangan MRT, LRT, hingga perluasan jaringan TransJakarta, tampaknya mulai membuahkan hasil.
Dalam acara yang sama, Pramono meluncurkan rute baru Transjabodetabek Bekasi-Dukuh Atas dengan target melayani 3.000 penumpang per hari. Rute ini menjadi bagian dari upaya mengatasi kemacetan lintas wilayah di kawasan Jabodetabek.
"Antusiasme masyarakat terhadap Transjabodetabek sangat tinggi. Ini terlihat dari respons positif terhadap rute-rute sebelumnya seperti Alam Sutera-Blok M, Bogor-Blok M, dan PIK 2-Blok M," jelas Pramono.
Tidak berhenti di situ, Pramono juga mengumumkan persetujuannya untuk menambah armada bus TransJakarta. Dari penambahan ini, sebagian akan dialokasikan untuk layanan Transjabodetabek. Yang menarik, penambahan armada akan fokus pada bus listrik ramah lingkungan.
"Prinsipnya saya sudah menyetujui penambahan armada, termasuk sekitar 300 bus listrik tambahan," kata Pramono.
Prestasi Jakarta dalam menurunkan tingkat kemacetan ini menjadi bukti bahwa investasi besar-besaran dalam infrastruktur transportasi publik tidak sia-sia. Dengan terus berkembangnya sistem transportasi terintegrasi dan ramah lingkungan, Jakarta tampaknya sedang menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan nyaman bagi warganya.